IPM.OR.ID., WONOSOBO – Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PD IPM) Wonosobo mengadakan Sekolah Kesehatan dan Fun Camp pada Jumat-Sabtu (19-20/5/2023) yang berlokasi di Telaga Dringo dan dihadiri oleh 30 kader dari pimpinan cabang serta ranting se-IPM Wonosobo.
Ketua Pelaksana Sekolah Kesehatan dan Fun Camp Asep Fathul Mubin mengatakan sekolah kesehatan merupakan wadah pelatihan para kader di bidang kesehatan yang berkolaborasi dengan bidang Apresisasi Seni Budaya dan Olahraga (ASBO) dalam bentuk kemah yang menggembirakan.
Sekolah kesehatan dan Fun Camp sendiri memiliki tujuan untuk meningkatkan implementasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam kehidupan pelajar dan mampu menjadi tim kesehatan di pimpinan IPM masing–masing.
Dalam kegiatan ini terdapat beberapa materi yang dipaparkan yang pertama adalah materi mental health, yaitu keadaan sejahtera di mana setiap individu bisa mengeluarkan potensi di dalam diri masing-masing oleh Pimpinan Cabang Aisyiyah Kejajar Musqodimah.
Selanjutnya, materi mengenai Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) agar para peserta dapat menjadi garda terdepan dalam Penanggulangan Penderita Gawat Darurat (PPGD) yang disampaikan oleh Suparno atau Komandan Gam sapaannya secara runtut.
Adapun kegiatan tadabur alam, yaitu peserta dipersilahkan untuk mengitari Telaga Dringo agar mereka dapat merenung dan memikirkan secara mendalam mengenai alam di sekitar dan meningkatkan rasa syukur kepada Allah SWT.
Setelah itu, sesi materi penutup disampaikan oleh Dokter Rumah Sakit Pembinaan Kesejahteraan Umat (RS PKU) Muhammadiyah Wonosobo Izzatul Muna mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang merupakan tindakan mengupayakan kebersihan dan kesehatan dari kemauan diri sendiri lalu menularkannya kepada orang lain.
Ketua Pelaksana Sekolah Kesehatan dan Fun Camp Asep Fathul Mubin mengatakan agar seluruh peserta dapat membantu orang disekitarnya dengan ilmu yang telah diraih dari kegiatan ini.
“Dengan diadakannya kegiatan ini, diharapkan seluruh peserta ketika kembali ke pimpinannya masing–masing dapat menjadi garda terdepan dalam Penanggulangan Penderita Gawat Darurat (PPGD), seperti saat terdapat kecelakaan atau peserta mengalami tidak enak badan ketika sedang berkegiatan IPM. Tidak sampai itu saja, peserta camp kesehatan harus mampu menjadi konselor sebaya di sekolahnya dengan mensosialisasikan PHBS di sekolah masing-masing,” ujarnya.
Peserta Sekolah Kesehatan Fun Camp Anisa Azizah dan menyatakan perasaan senangnya dengan pengalaman yang telah ia dapatkan setelah mengikuti kegiatan ini.
“Perasaan saya setelah mengikuti acara ini senang pastinya. Manfaat yang saya dapatkan adalah saya jadi mengetahui beberapa materi mengenai P3K, mental health, dan PHBS yang sebelumnya saya belum tahu tentang beberapa materi tersebut,” ucap Anis. *(Faza/Sayida)