IPM.OR.ID., YOGYAKARTA – Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PP IPM) Periode 2020-2022 secara resmi dilantik pada Senin (30/08/2021) di Aula PP Muhammadiyah Cikditiro Yogyakarta dan di Gedung Dakwah PP Muhammadiyah Jakarta yang diadakan secara luring dan daring melalui teleconference zoom meeting. Kegiatan ini mengusung tema “The Great Shifting: Mencari Platfrom Gerakan Pelajar di Era New Normal”.
Usai melakukan serah terima jabatan, Ketua Umum PP IPM Periode 2021-2023 Nashir Efendi menyampaikan bahwa prosesi pelantikan ini merupakan pelantikan yang membahagiakan. “Besar harapan kami agar kita bisa saling bahu membahu dan bergandengan tangan untuk memajukan ikatan ini dan menjadi wahana keilmuan untuk kita semua,” tuturnya.
Ia melanjutkan, IPM sebagai gerakan keislaman dan keilmuan yang dihadapkan dengan beberapa agenda dan isu teknologi. “Pada titik ini, kita membutuhkan pembacaan yang lebih, tidak hanya secara teksual saja, tetapi juga secara literal. Namun, yang terpenting adalah kita harus mampu membaca realitas masyarakat dan memprediksi masa depan di tengah ketidakteraturan ini,” ujar Nashir.
Nashir menjelaskan bahwa masyarakat, khususnya kader IPM itu akan dihadapkan dengan perkembangan teknologi yang cepat. “Dengan begitu, sebagai pribadi yang berkemajuan, kita harus mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi karena di masa pandemi ini, mau tidak mau kita harus bisa memanfaatkan media yang ada untuk menguatkan organisasi dan kaderisasi,” kata Nashir.
Secara garis besar, Nashir menjelaskan beberapa nilai yang tercakup dalam visi dan misi yang dibawanya pada periode ini. “Pertama, PP IPM ke depannya akan melakukan reformasi birokrasi melalui platfrom digital. Kedua, merebut wacana keislaman yang moderat dan berkemajuan di media sosial. Ketiga, mengintregasikan nilai-nilai inklusivitas dan semangat 3R (Ramah Lingkungan, Ramah Disabilitas, dan Ramah Perempuan) ke dalam kaderisasi. Keempat, inkubasi creativepreneur, socialpreneur, dan technopreneur serta berbagai isu teknologi yang terbingkai dalam bisnis ekonomi. Kelima, manajemen talenta berbagai bidang baik talenta akademis maupun non-akademis,” jelas Nashir.
Kelima hal yang dipaparkan Nashir tersebut menunjukkan kiprah dan ditujukan semata-mata untuk IPM sebagai umat Islam terbaik sekaligus sebagai organisasi yang berpegang prinsip Pelajar Berkemajuan. “Untuk merealisasikannya, kita perlu melakukan kolaborasi dan pemberdayaan bersama-sama karena IPM terlalu besar untuk dikerjakan segelintir orang saja,” ungkap Nashir.
Pada akhir sambutan, Nashir mengatakan jika seorang pelajar itu tidak hanya memikirkan untuk kepintaran dirinya sendiri, melainkan harus mengajak sesamanya untuk pintar bersama-sama. “Seorang pelajar juga tidak hanya berbuat baik untuk dirinya sendiri, tetapi ia juga harus berbuat baik kepada orang lain dan mengajak orang lain berbuat baik pula,” tutup Nashir. *(inas)