Pertegas Posisi Kader, Azaki Ingatkan Bahwa Mereka adalah Jantung Persyarikatan

Pertegas Posisi Kader, Azaki Ingatkan Bahwa Mereka adalah Jantung Persyarikatan

BeritaPKTMUPP IPM
27 views
Tidak ada komentar
Pertegas Posisi Kader, Azaki Ingatkan Bahwa Mereka adalah Jantung Persyarikatan

Pertegas Posisi Kader, Azaki Ingatkan Bahwa Mereka adalah Jantung Persyarikatan

BeritaPKTMUPP IPM
27 views
Pertegas Posisi Kader, Azaki Ingatkan Bahwa Mereka adalah Jantung Persyarikatan
Pertegas Posisi Kader, Azaki Ingatkan Bahwa Mereka adalah Jantung Persyarikatan

IPM.OR.ID., SEMARANG – Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PP IPM) menggelar opening ceremony Pelatihan Kader Taruna Melati Utama (PKTMU), pada Jumat (9/5/2025) di Gedung Kuliah Bersama 1 Universitas Muhammadiyah Semarang. 

Dengan mengangkat tema “Impactful Leadership: Igniting Creativity, Embracing Diversity”, diharapkan nantinya akan lahir pemimpin yang berdampak dengan jiwa kreativitas dan inklusifitas.

Turut hadir dalam kegiatan ini Sekretaris Majelis Pembinaan Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) Pimpinan Pusat Muhammadiyah Azaki Khoirudin.

Dalam amanatnya, Azaki pertegas posisi kader sebagai jantung persyarikatan Muhammadiyah.

“Kegiatan PKPTMU adalah kegiatan yang strategis karena menunjukkan perkaderan di IPM berjalan dengan baik. Kalau kaderisasi tidak berjalan, kader tidak diproduksi, maka organisasi akan terancam,” ujar Azaki.

Oleh karena itu, Azaki menegaskan kepada peserta PKPTMU bahwa kegiatan yang mereka jalani adalah wadah latihan, silaturahmi, tambah wawasan, dan yang paling penting adalah peneguhan paham KeIslaman dan ideologi Muhammadiyah.

“Muhammadiyah bukan sekadar organiasasi yang memiliki aturan-aturan, selain sistem organisaisi, Muhamamdiyah punya sistem paham agama,  atau apa yang disebut dengan ideologi. Kader IPM harus memiliki paham agama ala Muhammadiyah,” kata Azaki.

Memahami Agama ala Muhammadiyah

Untuk memahami bagaimana Muhammadiyah memandang agama, maka diperlukan berbagai macam pembacaan produk-produk intelektual yang ada dalam Muhammadiyah, salah satunya adalah Kitab Masalah Lima

Pengkajian terhadap Kitab Masalah Lima ini seharusnya dilakukan pertama kali sebelum membicarakan ideologi yang lain. Alasannya sederhana, karena melalui pembacaan terhadap Kitab Masalah Lima lah kader dapat memahami bagaimana Muhammadiyah memandang agama Islam. 

Seperti namanya, Kitab Masalah Lima ini memiliki lima pembahasan yang meliputi agama, ibadah, dunia, sabilillah, dan qiyas yang kemudian menjadi paradigma keagamaan Muhammadiyah.

“Keberagamaan orang Muhammadiyah itu adalah untuk melahirkan kemaslahatan di dunia maupun akhirat. Definisi agama ini selaras dengan Surat Al-Maidah ayat 3. Ayat ini memiliki kesamaan semangat dengan pengertian agama dengan Muhammadiyah,” tegas Azaki.

Selaras dengan itu, Azaki juga menerangkan bahwa kepemimpinan Muhammadiyah adalah kepemimpinan yang tidak hanya mengurusi agama saja, tetapi juga mengurusi dunia. Inilah yang dimaksud dengan Islam Berkemajuan.

Maka dari itu, ia berharap kader-kader IPM nantinya dapat berdiaspora di berbagai sektor kehidupan dengan bidang-bidang yang strategis. 

“Kalau kata Pak Haedar, kader itu adalah elit strategis, maka ideologi tidak cukup, tetapi harus ditopang dengan kompetensi khusus di bidang strategis. Ilmu yang berdampak adalah ilmu amaliah dan amal ilmiah,” pungkas Azaki.*(Yud)

Opening Ceremony PKPTMU dan Regional Meeting #3: Upaya Revitalisasi Gerakan Kader IPM
Pembukaan PKPTMU dan Regional Meeting #3, Riandy Berharap Kader Tidak Hanya Jago Kandang
Mungkin anda suka:
Advertisement

[adinserter name=”Block 2″]

Suka artikel ini? Yuk bagikan kepada temanmu!

Terpopuler :

Baca Juga:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Fill out this field
Fill out this field
Mohon masukan alamat email yang sah.