Perkuat Pemahaman Advokasi, IPM Ciputat Gelar Kampoenk Advokasi

Perkuat Pemahaman Advokasi, IPM Ciputat Gelar Kampoenk Advokasi

BantenBerita
38 views
Tidak ada komentar

Perkuat Pemahaman Advokasi, IPM Ciputat Gelar Kampoenk Advokasi

BantenBerita
38 views

IPM.OR.ID,. TANGERANG SELATAN –Kampoenk Advokasi yang terlaksana oleh Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PC IPM) Ciputat menjadi momentum penting untuk memperkuat kesadaran akan pentingnya advokasi bagi para pelajar. Dengan tema “Merajut Karakter, Menganyam Komunikasi yang Bermakna, dan Menabur Solusi untuk Masa Depan”.  Kampoenk Advokasi ini terlaksana pada Jumat-Sabtu (16-17/5/2025) di Pusdiklat Kementeriam Agama RI, Ciputat.

Kampoenk Advokasi ini bertujuan untuk menjadi wadah untuk memperkuat kesadaran dan pencerdasan dalam menghadapi berbagai permasalahan. Dengan menyediakan platform untuk diskusi, edukasi, dan pembelajaran.

Turut hadir Buhsadiar (Sekretaris PCM Ciputat), Sofyan Hadi (Ketua Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Bidang Perkaderan), Fathan Muhammad Azaini (Ketua Umum Pimpinan Daerah IPM Tangerang Selatan), dan diikuti oleh 24 peserta yang berasal dari Tangerang Selatan, Kabupaten Serang, dan Jakarta Selatan.

Acara ini dibuka dengan serangkaian sambutan dari sejumlah tokoh yang menekankan pentingnya advokasi sebagai bagian dari pembelaan hak-hak pelajar, pemberdayaan generasi muda, dan penguatan pembelajaran berkemajuan.

Ketua Umum PC IPM Ciputat Zaidaan Al Faraouq, mengungkapkan bahwa banyak generasi Z yang belum sepenuhnya memahami konsep advokasi.

“Advokasi tidak hanya terbatas pada urusan razia atau pesan rahasia (confess), tetapi juga mencakup pembelaan terhadap hak-hak pelajar, pembelajaran berkemajuan, dan keadilan sosial,” ujar Zaidaan.

Ia juga menekankan pentingnya memperkuat kapasitas advokasi agar lebih efektif di masa mendatan

Sementara itu, Fathan Muhammad Azaini, Ketua Umum Pimpinan Daerah, memperkenalkan Kampoenk Advokasi sebagai program kerja baru yang tidak dimiliki oleh beberapa daerah lain. Ia menekankan bahwa advokasi harus menjadi ruang pemberdayaan bagi pelajar dan bukan sekadar tempat curhat semata.

“Program ini diharapkan dapat menjadi wadah efektif bagi pelajar untuk menempuh jenjang pendidikan berikutnya,” harap Fathan.

Dalam kesempatan tersebut, Sofyan Hadi, Ketua BKPRMI, mengingatkan pentingnya mengubah stigma negatif terhadap generasi Z yang kerap dianggap manja.

“Jangan sampai persyarikatan memiliki sarana dan prasarana lengkap tetapi justru hancur dari dalam,” katanya, seraya mendorong para pelajar untuk membuktikan bahwa mereka memiliki potensi besar.

Busahdiar, Sekretaris PCM Ciputat, dalam sambutannya mengapresiasi langka PC IPM Ciputat yang fokus pada advokasi pembelajaran berkemajuan. Ia mengingatkan agar metode belajar di era digital harus menyenangkan dan relevan agar pelajar tetap termotivasi.

“Jadilah anak yang dapat membanggakan orang tua, jangan menjadi anak yang membuat orang tua pusing,” pungkasnya sembari membuka acara. *(Sayida)

Tags: ,
SPI Pendidikan 2024: 78% Sekolah di Indonesia “Masih Menyontek”, IPM Bisa Apa?
Mungkin anda suka:
Advertisement

[adinserter name=”Block 2″]

Suka artikel ini? Yuk bagikan kepada temanmu!

Terpopuler :

Baca Juga:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Fill out this field
Fill out this field
Mohon masukan alamat email yang sah.