IPM.OR.ID., JAKARTA – Meriah! Seminar Hari Tanpa Tembakau Sedunia (HTTS) Tobacco Control Ikatan Pelajar Muhammadiyah (TC IPM) bertema “Komitmen Bersama, Lindungi Generasi Muda dari Bahaya Tembakau” turut dihadiri oleh Seto Mulyadi (Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia) atau yang akrab disapa Kak Seto. Kegiatan yang dihadiri oleh total 100 partisipan ini digelar di Auditorium PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat pada Sabtu (28/05/22).
Selain Seto Mulyadi, turut hadir pula Nashir Efendi (Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah), Imran Agus Nurali (Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat), Agus Samsudin (Ketua Majelis Pembina Kesehatan Umum PP Muhammadiyah), Anisya Aulia Lestari (Wakil Sekretaris Jenderal Ikatan Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Indonesia), dan Laila Hanifah (Ketua PP IPM Bidang Ipmawati).
Seminar ini juga sekaligus bertepatan dengan penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) antara Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) dan Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PP IPM). Selain penandatanganan MoU itu, agenda seminar ini juga bertepatan dengan peluncuran Gerakan 1000 Surat dan Youth Ambassador TC IPM.
Peluncuran Gerakan 1000 Surat dan Youth Ambassador TC IPM ini dilakukan oleh Nashir Efendi (Ketua Umum PP IPM) dan perwakilan kader IPM dari Jabodetabek. Gerakan ini menjadi komitmen TC IPM dan pelajar-pelajar Muhammadiyah seluruh Indonesia untuk senantiasa terlibat dalam upaya pengendalian tembakau.
Youth Ambassador TC IPM ini merupakan inisiasi yang dilakukan untuk pelajar agar bisa menjadi agen perubahan sebaya dalam rangka pengendalian tembakau.
Selain itu, pembuatan 1000 surat yang juga diluncurkan bersamaan dengan Youth Ambassador ini nantinya akan ditujukan kepada Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo. Surat ini merupakan suara pelajar-pelajar dari seluruh Indonesia, bahwa rokok adalah ancaman bagi anak muda. Rokok adalah musuh bersama dan punya potensi besar merampas hak-hak pelajar.
Menurut Seto Mulyadi (Ketua LPAI), pengaruh iklan rokok terhadap perilaku remaja kuat sekali. Lebih lanjut, ia juga menyebut bahwa karena rokok, hak hidup anak menjadi terancam.
“Iklan rokok menjadikan anak menjadi rokok pemula. Mengiklankan rokok sama dengan menginklankan zat adiktif yang mengancam hak hidup dan tumbuh kembang anak,” jelas Seto.
Lebih lanjut, Seto berpesan kepada seluruh orang tua di Indonesia agar bisa menjadi kreatif. Sebab perilaku kreatif orang tua bisa menghindarkan anak-anak dari bahaya rokok. *(iant)