IPM.OR.ID, SIDOARJO– Malam Kebudayaan di sela-sela kegiatan Muktamar XXI IPM sukses diselenggarakan di halaman Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Senin (19/11). Salah satu kemeriahan kegiatan ini adalah penampilan dari pendekar-pendekar muda Tapak Suci SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo (SMAMDA), terdiri dari 8 dari siswa dan satu orang pelatih.
Kader-kader IPM yang hadir memenuhi suasana Malam Kebudayaan terlihat tidak sabar menunggu penampilan dari Tapak Suci SMAMDA. Ketika masing-masing memulai jurus-jurus seni beladiri khas Muhammadiyah ini, penonton dibuat terkagum-kagum. Pasalnya mereka menggunakan koregrafi yang unik. Backsound yang sudah diaransemen mengiri setiap gerakan mereka yang lincah dan penuh tenaga.
Tidak seperti penampilan seni Tapak Suci biasanya, mereka juga melakukan remix antara seni beladiri dan dance yang diiringi musik dari BTS, “Ini inisiasi baru dari kami, kan selama ini koreografinya hanya jurus-jurus saja. Biar nggak monoton dan lebih millenial. Saya rasa ini baru pertama kali, coba cari di YouTube mungkin nggak ada,” jelas Roni selaku pelatih.
Tapak Suci SMAMDA menyiapkan khusus untuk Malam Kebudayaan Muktamar XXI IPM kurang lebih selama 3 bulan yang timnya diambil dari ekstrakurikuler. “Bangga banget bisa dipilih, apalagi di acara besar seperti ini. Sebelum tampil deg-deg an apalagi sewaktu tampil,” ungkap Erri dan Devina bersamaan, mereka baru saja meraih juara pertama di Kejuaran Nasional Prabowo Cup.
Roni sebagai support system penting melatih Tapak Suci dengan berbagai macam kekreatifitasan. Kerap kali ia mentraktir timnya selepas latihan usai. “Jadi kita sering ditraktir, itu memotivasi kita banget biar semangat latihan,” ujar Devina. (adinta)