IPM.OR.ID., JAKARTA – Diskusi meja bundar bertajuk “Round Table Discussion with Young Journalists II: Jurnalisme Muda untuk Indonesia Bebas Iklan Rokok” telah sukses terlaksaa pada Sabtu (26/7/2025) di SMA Muhammadiyah 4 Jakarta. Acara ini bertujuan memperkuat peran jurnalis muda dalam advokasi pengendalian tembakau, khususnya terkait pelarangan iklan, promosi, dan sponsor rokok (TAPS).
Sekretaris Jenderal PP IPM Jowanda Harahap, dalam sambutannya menekankan pentingnya peran jurnalis muda sebagai aktor perubahan sosial di era disrupsi ini. Diskusi ini membuka ruang pembelajaran, diskusi, dan konsolidasi peran jurnalis muda dalam mendukung advokasi pengendalian tembakau.
“Jurnalisme memegang peranan penting dalam membentuk opini publik. Oleh karena itu, penting bagi jurnalis muda untuk memperkuat keterampilan mereka dalam menyusun narasi advokasi yang mampu menjangkau audiens luas dan mempengaruhi kebijakan,” ujarnya.
Diskusi ini berhasil meningkatkan kapasitas jurnalis muda dalam memahami isu TAPS dan dampaknya. Para peserta didorong untuk menghasilkan liputan yang kritis dan berbasis data tentang TAPS. Selain itu, forum ini juga menumbuhkan jejaring jurnalis muda yang konsisten mengangkat isu pengendalian tembakau , serta merancang strategi kampanye media yang efektif dan menarik untuk mendukung pelarangan TAPS.
Sebagai hasil yang diharapkan, pengetahuan jurnalis muda tentang isu TAPS dan regulasinya meningkat. Juga diharapkan terbit minimal 30 liputan media hasil forum, baik berupa artikel, opini, podcast, maupun video. Acara ini juga berhasil membentuk komunitas jurnalis muda pengendalian tembakau dan menyusun rencana aksi jurnalis muda untuk kampanye pelarangan TAPS. Kegiatan ini diharapkan menjadi langkah konkret dalam memperkuat peran jurnalis muda dalam advokasi pelarangan total TAPS. *(Say)