IPM.OR.ID, YOGYAKARTA- Ketua Panita Muktamar 22 IPM Ruslan Abdul Ghani yang kerap disapa Ruslan telah bincang asik bersama Radio Muhammadiyah dalam segmen Menuju Senja. Mereka menyambut euforia muktamar online dengan pebincangan ringan beserta games. Ahad (21/3/2021) .
Obrolan ringan mengalir dari pertanyaan kesiapan Ruslan hingga games tebak kata. Ditemani dua host kece yang menyulap suasana siaran jadi wahana bermain. Hal itu membuat pendengar radioMu makin betah menyimak.
Lemparan pertanyaan pertama yaitu tentang perbedaan offline dan online menurut sudut Ruslan. Ia pun menjawab dari hati sedalam-dalamnya dan realistis. Saat keputusan hasilnya online, yang jelas perbedaan pertemuannya. Selain itu anggaran akomodasi makan dan transport. Kini berganti menjadi biaya support IT system.
Faktanya persiapan Kongres Nasional bernama Muktamar ini ternyata sudah disiapkan satu tahun terakhir bahkan sebelum mendapat berkah pandemi. Sebenarnya sebelum menentukan pasti tuan rumahnya, PP mendapatkan tiga calon tuan rumah Muktamar. Pertimbangan dialog panjang bersama rapat pimpinan, masih belum juga menemukan mufakat. Akhirnya tiga calon tersebut yang diantaranya ada Jawa Tengah, Sumatera Utara, dan Sulawesi Selatan ditentukan secara demokrasi yakni pemilihan suara.
Semakin dekat dengan Muktamar, Ruslan bercerita tantangan intensnya zoom meeting bersama panitia lokal (panlok) tiap hari. Ia juga mengaku sudah siap 93 persen. ‘’Kita juga sudah menyiapkan persiapan digital forensik sebagai langkah preventif terjadinya kecurangan,’’ucap Ruslan.
Sempat bongkar rahasia pemenang sayembara logo, Ruslan mengungkapkan beberapa kriteria penilaian pada sayembara kali ini. ”Bukan sekedar desain yang bagus, tapi kami mencari pemenang yang bisa merepresentasikan situasi dan kondisi saat ini. Adanya ikon Purwokerto dan virus corona cukup mewakili keadaan saat ini,’’ jelasnya.
Dari siaran RadioMu sore itu juga memberikan kesempatan closing statement untuk narasumber kece yakni Ruslan.’’Titik terbaik melihat hari yaitu saat senja. Senada dengan hal itu, senjanya IPM yaitu dengan merasakan atmosfer berMuktamar (tarung ide ,gagasan dan keilmuan). Menjadi titik regenerasi ke depan, untuk melihat tenggelamnya pimpinan sebelumnya,‘’tutupnya. (*Vira)
IPM JAYA!