IPM.OR.ID.,- Duka mendalam menyelimuti warga Muhammadiyah atas meninggalnya Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif atau yang kerap disapa Buya Syafii Maarif. Ia menutup usia ke-87 tahun pada Jumat (27/3/2022) sekitar pukul 10.15 WIB di RS PKU Muhammadiyah Gamping. Sosoknya meninggalkan pesan moral yang luar biasa untuk Kader IPM, beberapa diantaranya.
Perluas Pergaulan
‘’IPM itu Ikatan Pelajar Muhammadiyah. Walaupun memakai nama Muhammadiyah, tapi radius pergaulan saudara harus lebih luas. Jangan hanya bergaul dengan sesama Muhammadiyah saja. Sebab, Muhammadiyah ini semestinya harus menjadi tenda besar bangsa,’’ dikutip dari akun youtube resmi PP IPM.
Berpikiran Mengglobal
Almarhum juga mengatakan zaman sekarang memang serba tidak pasti, tetapi kita sebagai manusia harus berfikir positif dan mengglobal.
‘’Hadapi saja zaman itu dan siapkan diri, termasuk ilmu pengetahuan, tingkatkan prestasi, perbanyak diskusi dan baca buku. Literasi itu penting sekali, ” ucap Buya.
Baginya medsos memang penting tapi harus hati-hati, pandai memilih dan memilah. Sebab menurutnya dunia hari ini kurang cair dan menakutkan. Akan tetapi sebagai orang beriman, baiknya tidaklah putus asa. Karena tidak ada jalan lain untuk generasi muda termasuk muhammadiyah, selain memiliki wawasan kebangsaan, keumatan dan persyarikatan.
Tidak Hanya Berkutat dalam Tempurung
‘’Jangan hanya berkutat di dalam atau inward looking. Karena hal itu tidak hanya akan menolong. Kalau misalnya orang Muhammadiyah gagal menjadi presiden hal itu masuk akal, karena memang Muhammadiyah sejak awal tidak terancang untuk mengurus negara,’’ ujar cendekiawan Indonesia ini.
Itu yang menjadi keresahan kita, sambungnya, apakah pada masa abad kedua ini Muhammadiyah akan tetap begitu.
Junjung Tinggi Profesionalitas dan Integritas
Sebagai kader muhammadiyah harus memiliki sifat patriotisme untuk membela bangsa. Almarhum juga menekankan bahwa Muhammadiyah belum memiliki pakar atau ahli profesional yang diakui oleh semua golongan. Baik bidang ekonomi, kesehatan maupun politik. Berkaitan dengan hal itu almarhum berharap kader IPM bisa berkiprah untuk negara dengan profesionalitas, integritas dan komitmen yang tinggi.
‘’ Justru IPM harus memikirkan ini pada masanya. Siapkan sumber daya manusia yang sehebat-hebatnya dan masuk ke dalam gelombang besar kekuatan bangsa ini’, tegas Buya yang juga pernah mejabat sebagai Presiden World Conference on Religion for Peace (WCRP) ini.
Itulah beberapa pesan sebelum kepulangan Buya. Selanjutnya Haedar Nashir Ketua PP Muhammadiyah pun turut berbela sungkawa atas berita duka ini. Semoga beliau khusnul khatimah, diterima amal ibadahnya, diampuni kesalahannya, dilapangkan di kuburnya, dan ditempatkan di jannatun na’im. Mohon dimaafkan kesalahan beliau dan do’a dari semuanya. Aamiin Ya Rabbal Alamin. (*Vira)