IPM.OR.ID., TANGERANG SELATAN – Cinefest Goes to School diadakan oleh bidang Seni Budaya Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PP IPM) pada Ahad (14/07/24) di SMA 25 Muhammadiyah Pamulang, Tangerang Selatan. Kegiatan ini menyajikan bedah film interaktif bersama 45 peserta yang hadir. Kegiatan diadakan dalam rangka menyambut dan menyemarakkan Milad IPM ke-63 yang berkolaborasi dengan Rangkai dan SORA.
Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua Umum PP IPM Riandy Prawita, Wakil Kepala SMA Muhammadiyah 25 Pamulang Musanif, Ketua Komisi III LSF RI Naswardi, dan CEO Rangkai.id Rangga Radita dan Asisten Sutradara Film The Ringing and Rampant Butterfinger Sasa Rahmadhani sebagai pembicara.
Riandy Prawita mengatakan bahwa dengan menonton film-film bajakan melalui link-link Telegram atau website lainnya terkesan menunjukkan rasa kurang menghargai proses pembuatan film itu sendiri.
“Ketika kita menonton film-film itu melalui Ttelegram, berita atau melalui link-link yang sekiranya bukan link film resmi, menurut saya kita jadi tidak menghargai usaha-usaha produksi film tersebut,” tutur Riandy.
Naswardi mengatakan bahwa salah satu peluang yang sangat memungkinkan IPM masuk ke dalam ekosistem perfilman adalah melalui apresiasi, termasuk penyelenggaraan festival film seperti ini.
“Salah satu peluang yang sangat memungkinkan IPM masuk kedalam ekosistem perfilman itu adalah di apresiasi. Apresiasi itu termasuk penyelenggaraan festival film yang seperti ini,” ujar Naswardi.
Sebelum film beerjudul “The Duck Magic” di tayangkan, CEO Rangkai.id Rangga Radita memberikan sedikit pemaparan mengenai dunia distribusi perfilman, salah satunya di Rangkai.
Rangga Radita mengatakan setiap orang pasti akan mempersiapkan diri saat menghadapi hal-hal yang penting tersebut.
“Shooting film itu ujian. Ketika ditanya latihan berkali-kali gak? Yya tergantung kalau udah jago ya, gak usah latihan, tapi kan untuk mencapai jago itu ada latihannya juga. Jadi, kalau saya bilangnya begini, gak ada orang yang gak mempersiapkan hal yang penting,” tungkas Rangga.
Cinefest Goes to School menghadirkan dua film untuk dibedah bersama para peserta. Film pertama merupakan hasil distribusi Rangkai berjudul “The Duck Magic”.
“The Duck Magic” mengisahkan petualangan dua sahabat, Wono dan Tio, yang pergi ke seorang dukun bernama Mbah Jindul untuk meminta bantuan agar perempuan yang disukai Tio dapat membalas cintanya. Mbah Jindul setuju untuk membantu, namun ia meminta Wono dan Tio untuk mempersiapkan sebuah tumbal, tanpa menjelaskan apa yang harus dikorbankan.
Dalam perjalanan magis yang dipandu oleh Mbah Jindul, Tio dibawa ke dalam alam bawah sadar perempuan yang disukainya, di situ ia menghadapi khodam kuat yang melindungi perempuan tersebut. Petualangan ini penuh dengan ketegangan dan kejutan, hingga akhirnya terungkap bahwa tumbal yang diminta oleh Mbah Jindul adalah motor milik Tio dan Wono. Mereka tidak menyadari, bahwa motor mereka tertinggal di rumah Mbah Jindul ketika mereka melarikan diri karena ketakutan.
Plot twist yang mengejutkan di akhir film mengungkapkan bahwa semua yang dilakukan oleh Mbah Jindul, termasuk membawa Tio ke alam bawah sadar, hanyalah tipu daya belaka. Semua pengalaman yang dialami oleh Tio dan Wono tidak nyata, dan tujuan sebenarnya dari Mbah Jindul adalah untuk mendapatkan motor mereka. Film ini menyajikan cerita yang penuh dengan misteri dan kejutan, serta pesan moral tentang kewaspadaan terhadap tipu daya dan kebohongan.
Cinefest Goes to School bertujuan untuk meningkatkan apresiasi dan pemahaman siswa terhadap dunia perfilman, serta menyemarakkan perayaan Milad IPM ke-63 dengan kegiatan yang edukatif dan interaktif.