IPM.OR.ID., PADANG – Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PP IPM) Riandy Prawita melakukan kunjungan ke rumah korban meninggal AM di Padang, Sumatera Barat, pada Jumat (7/7/2024).
Hadir juga Sekretaris Bidang Advokasi Kebijakan dan Publik PP IPM Khalid Gibran dan Anggota Bidang Advokasi Kebijakan dan Publik PP IPM Faiz Aditya Mauludy, serta Ketua Umum Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PW IPM) Sumatera Barat Sailendra Gusman dan Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPD IMM) Sumatera Barat Randi.
Kunjungan ini dilakukan sebagai bentuk solidaritas dan dukungan moril dari IPM terhadap keluarga korban yang tengah berduka. AM adalah Pelajar di SMP Muhammadiyah 5 Kota Padang dan kader IPM yang sudah mengikuti kegiatan perkaderan Taruna Melati 1.
Riandy menyampaikan rasa belasungkawa yang mendalam dan mengungkapkan komitmen IPM untuk terus mengawal kasus ini hingga tuntas.
“Kami sangat berduka atas meninggalnya AM. Tindakan kekerasan yang dilakukan ini tidak bisa dibiarkan begitu saja. IPM akan terus mengawal proses hukum yang sedang berjalan dan memastikan bahwa keadilan bagi AM, serta keluarganya dapat diberikan ketegaran,” ujar Riandy.
Dalam kunjungannya, Riandy juga berbincang dengan keluarga korban untuk mendengar langsung kronologi kejadian dan memberikan dukungan moril. Selain itu, Riandy juga menyampaikan bahwa IPM akan menyediakan bantuan hukum melalui Tim Advokasi IPM untuk mendampingi keluarga korban dalam proses hukum yang sedang berlangsung.
“Kami berharap kunjungan ini dapat memberikan sedikit ketenangan dan kekuatan bagi keluarga yang ditinggalkan. IPM berkomitmen untuk terus memperjuangkan keadilan dan memastikan bahwa kejadian serupa tidak terulang lagi di masa mendatang,” tambah Riandy.
Keluarga korban mengungkapkan rasa terima kasih atas perhatian dan dukungan yang diberikan oleh IPM. Mereka berharap agar pelaku penganiayaan dapat segera dihukum sesuai dengan hukum yang berlaku dan keadilan dapat ditegakkan.
Kasus penganiayaan yang menimpa AM telah menarik perhatian publik dan menimbulkan keprihatinan di berbagai kalangan. IPM sebagai organisasi kepemudaan berkomitmen untuk terus mengawal kasus ini dan mengupayakan agar kejadian serupa tidak terjadi lagi, baik di lingkungan sekolah maupun di masyarakat luas.