IPM.OR.ID., PEKAJANGAN – Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PC IPM) Pekajangan tanamkan paham “UNIK”, dalam Pelatihan Kader Taruna Melati 1 (PKTM1) setelah 2 tahun lewat. Kegiatan yang digelar pada hari Jumat-Ahad(4-6/2/2021) ini bertempat di TPQ Ulul Azmi, Podo, Penciran. Fun fact-nya TPQ ini merupakan sebuah Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) baru di ranting Pekajangan, yaitu Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Podo.
Harapan diadakannya kegiatan PKTM 1 di TPQ Ulul Azmi adalah agar dapat menjadi motivasi bagi warga sekitar dan sekaligus menjadi wadah pengenalan bagi warga Muhammadiyah di seluruh Pekajangan dan sekitarnya.
Tema yang diangkat dalam kegiatan PKTM 1 ini sangatlah luar biasa, dengan makna yang dapat diinterpretasikan dengan sangat curam. Mirzam Zidan selaku ketua panitia mengatakan bahwa tema yang diangkat ini dapat menyelami segala lini aspek. “Ngadeg Jejeg, Kawruh Jero ini tema yang spektakuler, kata yang berbahasa jawa mempunyai makna yang mendalam, yaitu seseorang yang berpendirian teguh dan tegak dengan pengetahuan yang mendalam,” kata Mirzam dengan penuh semangat.
Rezza Fahlevi selaku ketua umum PC IPM Pekajangan juga mengatakan bahwa pelatihan ini merupakan momentum dari penjabaran jargon dari IPM Pekajangan. “Pelajar Unik, Jargon kita, tidak hanya sekadar unik tetapi punya kepanjangan yang khas: Unggul, Integritas, Kreatif (UNIK),” imbuh Rezza.
Dalam hal itu, materi yang dihadirkan juga berperan guna menunjang penguatan ideologi “UNIK” itu, yaitu dirangkai sederhana dengan judul setiap materi yang dihias secara menarik, sehingga tidak terkesan biasa-biasa saja.
Adapun 5 materi yang disajikan yaitu, “Menjadi Pelajar Muslim yang Moderat; “Mengapa Harus ber-Muhammadiyah?”; “We Love IPM”; “Leadership of Resounce“; “Psikologi Remaja: Menjadi Unik Di manapun”. Hal tersebut membuat peserta merasakan suatu materi itu berbeda dan akan lebih leluasa dalam mendalaminya.
Para peserta mayoritas duduk di bangku SMP, dengan hal ini harapannya penanaman nilai Muhammadiyah, IPM, serta ke-UNIK-an, Pekajangan mampu menjadi wadah kaderisasi plus menjadikan generasi unggul dalam segala bidang, mampu mengintegrasikan perbedaan menjadi satu kesatuan yang utuh, dan kreatif dalam membuahkan ide baru untuk menyongsong peradaban yang semakin menjalar kemana-mana, terlebih dalam kehidupan di masa yang akan datang dengan permasalahan-permasalahan yang kalang kabut. *(Eja/Yud)