Senior Stop Senioritas

Senior Stop Senioritas

Opini
2K views
Tidak ada komentar
Senior Stop Senioritas

[adinserter block=”1″]

Senior Stop Senioritas

Opini
2K views
Senior Stop Senioritas
Senior Stop Senioritas

Kata “senior” atau “senioritas” merupakan salah satu kata yang cukup familiar untuk didengar oleh para pelajar. Hal ini disebabkan oleh maraknya penggunaan kosa kata tersebut di dalam sebuah lembaga pendidikan. Meskipun begitu, setiap orang memiliki sudut pandang makna yang berbeda terhadap kata tersebut tergantung kepada pengalaman yang mereka miliki.

Bagi segelintir orang, kata tersebut dapat bermakna negatif dan mengandung banyak memori kelam yang dialami pada masa lampau. Hal tersebut dapat terjadi apabila selama menempuh pendidikan, mereka mengalami tindakan yang buruk nan traumatis dari senior atau kakak kelas mereka. Sebagian yang lain mendefinisikan kata tersebut dengan makna yang baik. Hal ini dipicu oleh adanya kemungkinan riwayat perlakuan baik yang mereka terima dari para seniornya.

Eksistensi Senioritas

Dengan kenyataan tersebut, eksistensi senior di dalam lembaga pendidikan tentu tidak dapat dihindari karena adanya sistem pendidikan formal yang berjenjang. Maka dari itu, setiap pelajar yang mengenyam pendidikan formal pasti akan merasakan perlakuan baik ataupun buruk dari angkatan yang berada di atas tingkat mereka.

Fenomena ini perlu disadari sebagai sebuah ancaman sekaligus kesempatan bagi warga sekolah dalam berinteraksi. Namun belakangan, senior lebih condong memanfaatkan status mereka yang berada pada tingkatan yang lebih tinggi dari para junior atau adik kelas mereka untuk hal-hal yang buruk. Hal ini tentu menjadi salah satu pemicu terjadinya konflik maupun ketidaknyamanan yang dialami oleh para junior karena tindakan para senior mereka. Bagaimana cara menghentikan senioritas?

Menurut pengalaman saya pribadi, ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk berusaha sedikit demi sedikit mengikis budaya senioritas yang negatif. Berikut diantaranya:

Stop Senioritas: Menjadi Junior yang Berani

Ketika seseorang mendapatkan perilaku perpeloncoan, khususnya dari senior, terbesit di dalam hati mereka untuk melawan perlakuan itu. Perlawanan secara langsung kepada tindakan perpeloncoan dinilai dapat memberikan pembuktian bahwa perpeloncoan yang dilakukan merupakan tindakan yang menyebabkan ketidaknyamanan.

Perlawanan disini pun memiliki berbagai macam bentuk. Bentuk yang frontal adalah dengan cara melawan secara langsung. Apabila dirasakan maupun ditemukan adanya tindakan perpeloncoan, junior dapat secara frontal menghentikan tindakan tersebut saat itu juga.

Selain itu, terdapat langkah yang moderat, yaitu dengan cara menjadi mediator antara pihak yang dipelonco dengan pihak yang bertanggung jawab atas perpeloncoan yang terjadi. Langkah moderat tersebut dapat dilakukan dengan cara menyampaikan perasaan secara jujur kepada pihak yang melakukan tindakan tersebut bahwa tindakan perpeloncoan menyebabkan perasaan ketidaknyamanan dan harus diberhentikan.

Menjadi junior yang berani memiliki resiko yang besar. Hal ini disebabkan oleh adanya kemungkinan keberlanjutan konflik karena ketidakpahaman senior terhadap apa yang telah mereka lakukan.

Stop Senioritas: Menjadi Senior yang Baik

Menurut pengalaman pribadi, langkah ini merupakan metode paling efektif untuk menghapus senioritas. Kita sebagai pelajar dapat menggunakan metode ini untuk menghapus senioritas yang negatif secara total.

Ketika kita memiliki kedudukan sebagai senior dan berusaha untuk menghapus budaya negatif senioritas, kita dapat melakukannya dengan cara menahan kesempatan untuk melakukan perpeloncoan sebagai seorang senior kepada junior. Selain itu, kita juga dapat berperan untuk melindungi junior dari kemungkinan perpeloncoan yang dilakukan oleh teman kita sendiri.

Apabila kita memiliki memori buruk dari tindakan perpeloncoan yang dilakukan oleh senior kita di masa lalu, kita dapat dengan mudah untuk memahami bahwa tindakan tersebut menyebabkan ketidaknyamanan. Namun, terdapat kesulitan bagi kita untuk memberi tahu teman sebaya agar menghentikan budaya negatif senioritas.

Hal ini disebabkan oleh adanya perasaan untuk membalaskan dendam yang berasal dari perpeloncoan senior untuk diteruskan kepada junior. Sebagai seorang pelajar, kita seharusnya menyadari bahwa pemahaman itu sungguh sangat tidak masuk akal. Bagaimana mungkin kita membalaskan dendam orang lain yang melakukan perpeloncoan terhadap kita kepada orang lain yang tidak punya andil apapun dalam memori itu hanya karena statusnya sebagai junior.

Senior yang Baik

Maka dari itu, sebagai senior yang baik, kita perlu sama-sama mengeratkan pegangan tangan kita dengan teman sebaya agar sama-sama berjuang untuk menghentikan budaya negatif senioritas. Pada situasi ini, lawan kita adalah diri kita sendiri dengan teman kita sendiri. Ketahuilah bahwa ketika gap antara senior dengan junior mulai terhapus karena terdapat kesepahaman dan solidaritas antar angkatan, maka lembaga pendidikan yang nyaman dan aman dapat segera tercapai dan dinikmati oleh setiap siswa.

Apabila budaya negatif senioritas dapat secara perlahan dihapuskan, maka kesempatan kolaborasi antar jenjang angkatan pun lambat laun terbuka. Senior tetap dapat memanfaatkan pengalamannya di dalam lembaga pendidikan untuk memberikan tips dan arahan yang baik kepada para juniornya. Selain itu, junior juga dapat merasakan ketenangan dan kenyamanan sebab mereka punya senior yang akan selalu membantu keperluan mereka.

Mari menjadi bagian dari senior yang sadar bahwa budaya negatif senioritas merupakan hal yang buruk dan oleh sebab itu harus segera diberantas oleh pikiran dan tangan kita sendiri.

  • Penulis adalah Fawaz Muhammad Ihsan, Ketua Bidang Advokasi PR IPM SMP Amanah 2016-2017. Mahasiswa Hukum Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Saat ini sedang menikmati berbagai show stand-up comedy secara online dan sedang berusaha menjadi seorang komika.Teman-teman dapat menghubungi saya di akun instagram @xwxaxz dan email fawazanaksholeh@gmail.com.
  • Substansi tulisan sepenuhnya merupakan tanggung jawab penulis.
Tags: , ,
Sekjend PP IPM Kunjungi SMAM 2 Surabaya guna Sharing Pengalaman Organisasi
Solid! Pelantikan IPM Selayar Dihadiri Puluhan Pimpinan Daerah IPM
Mungkin anda suka:
Advertisement

[adinserter name=”Block 2″]

Suka artikel ini? Yuk bagikan kepada temanmu!

Terpopuler :

Baca Juga:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Fill out this field
Fill out this field
Mohon masukan alamat email yang sah.