IPM.OR.OD., Banda Aceh – Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PW IPM) Provinsi Aceh menyelenggarakan Pelatihan Kader Taruna Melati (PKTM) 1 dalam rangka revitalisasi Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PD IPM) Banda Aceh dii Masjid Taqwa Muhammadiyah Banda Aceh pada Jum’at (15/4/2022).
Pada Kegiatan PKTM 1 kali ini mengusung tema “Generasi Baru IPM Banda Aceh Yang Lebih Maju Di Era Milenial”. Selain untuk revitalisasi, menggelar PKTM 1 ini juga dalam rangka membekali pengetahuan dan pengalaman baru bagi kader IPM Banda Aceh sendiri, turut hadir pula Otonom Muhammadiyah se-Banda Aceh.
Dalam Sambutannya Riski Maulizar selaku panitia pelaksana menyampaikan tema pelatihan kali ini yaitu Generasi Baru IPM Banda Aceh Yang Lebih Maju Di Era Milenial “Tema pelatihan kali ini membentuk kader IPM yang militan dan berkemajuan, dilaksanakan selama tiga hari”, ujar RIzki.
Teuku Denis Feronika selaku Ketua Umum PW IPM Banda Aceh dalam kesempatan sambutannya juga turut menyampaikan harapannya. Ia mengatakan dirinya ingin melihat kader-kader IPM Banda Aceh bisa menerapkan segala hal yang didapat dari PKTM 1 ini dan dapat meningkatkan semangat ber-IPM.
Selain itu, Ia juga berharap agar kader IPM Banda Aceh dapat menerapkan prinsip 3T (Tertib Ibadah, Tertib Belajar, dan Tertib Organisasi) dalam kehidupan sehari-hari mereka. Karena peserta-peserta inilah yang tentu selanjutnya akan meneruskan estafet perjuangan dalam kepengurusan PD IPM Banda Aceh, Bahkan Tingkat Kemimpinan di Wilayah Aceh.
Dalam Sambutannya Ikhsanuddin Nasution selaku PDM Banda Aceh menegaskan kepada para peserta PKTM 1 bahwa IPM adalah jalan untuk mencari solusi bukan untuk menjadi beban. Ia juga memberikan pesan kepada para peserta, “Menjadi kader IPM bukan hanya pintar dan cerdas tetapi juga harus sopan dan santun dalam berorganisasi”, pungkas Ihksan.
Dengan adanya PKTM 1 harapannya mampu memberikan perubahan yang sesuai dengan tema PKTM itu sendiri, peserta diharapkan mampu menjadi kader penerus gerakan IPM dan mampu menjadi kader yang berkarakter dan kritis terhadap ikatan. (ki/san)
