Refleksi 107 Muhammadiyah ala IPM

Refleksi 107 Muhammadiyah ala IPM

OpiniUncategorized
1K views
Tidak ada komentar

[adinserter block=”1″]

Refleksi 107 Muhammadiyah ala IPM

OpiniUncategorized
1K views

Muhammadiyah yang berusia 107 pada tanggal 18 November 2019 merupakan momentum bersejarah karena pada perayaan ini juga bertepatan dengan menyongsong Muktamar Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah di Solo pada tahun 2020 nanti dan juga menyambut 100 Tahun TK ABA. Hal ini menjadi agenda penting untuk Muhammadiyah dalam refleksi tahun demi tahun.

Tema yang sangat membumi akan menjadi spirit untuk Negeri karena melalui tema “Mencerdaskan Kehidupan Bangsa” artinya Muhammadiyah masih tetap mengokohkan diri untuk terus membantu Indonesia melalui penanaman pendidikan dan literasi.  Amanah UUD 1945 ini merupakan kewajiban seluruh warga Negara untuk tetap melaksanakan pencerdasan guna membangun Bangsa Indonesia melalui pendidikan.

Disamping itu sebelum pelaksanaan Milad Muhammadiyah 107 ini beberapa organisasi otonom melaksanakan Tanwir mulai dari Nasyiatul Aisyiyah, Aisyiyah hingga IPM di pontianak kemarin. Pada Tanwir NA melalui Kopdar Literasinya NA tumbuh untuk mencerdaskan seluruh perempuan muda Muhammadiyah untuk siap sebagai ibu dan menjadi pendidikan pertama bagi anak-anak Indonesia dan juga Ibunda Aisyiyah yang mengokohkan dirinya sebagai sekolah tanam kanak-kanak yang sudah berusia 100 tahun.

Tidak hanya itu, Ikatan Pelajar Muhammadiyah juga menyumbangkan gagasan “Mencerdaskan Kehidupan Bangsa” melalui Tanwir dengan tema “Hope Shines Here” sebuah harapan untuk di sinarkan kepada seluruh Negeri melalui agen-agen IPM yang tersebar di Seluruh Indonesia. Kader-Kader muda IPM generasi Z telah bertransformasi melalui jas kuningnya untuk turut menyumbangkan tenaga dan pikiranya untuk negeri melalui agenda new social movement yaitu komunitas literasi yang membentang di seluruh Indonesia.

Tidak hanya itu IPM pada Tanwir di Pontianak kemarin telah menyumbangkan gagasan intelektual melalui empat agenda aksi yang mencerahkan dan menyinari Negeri, yaitu gerakan lingkungan melalui Student Earth Generation, kampanye pendidikan inklusi, studentprenuer, hingga gerakan pelajar sehat merupakan fokus utama Pimpin Pusat IPM hingga akhir periode nanti.

Ikatan Pelajar Muhammadiyah menjadi tonggak pertama perkaderan Muhammadiyah, sebagai anak panah Muhammadiyah IPM harus menjadi anak yang taat kepada arahan dari orang tua, hal ini menjadi penting untuk di reflkesikan sebagai anak paling kecil di Muhammadiyah. IPM melalui gagasan strategisnya dengan empat pilar IPM untuk menunjang cahaya harapan untuk membuka Window of opportunity, mempertajam 21th Century Skill hingga persoalan Climate Change yang melanda seluruh masyarakat hingga pelajar.

Membangun peradaban ilmu sebagai harapan Generasi terbaik hari ini, kiranya IPM perlu membuka jendela peluang yang hari ini berada di harapan kita semua yang sebagaimana diproyeksi oleh United Nations (UN) dan United Nations Development Programe (UNDP) bahwa dalam dekade 2020-2030, Indonesia akan mengalami dekade istimewa yang disebut sebagai the window of opportunity. Window of Opportunity atau jendela kesempatan adalah kondisi dimana jumlah penduduk yang berusia produktif (15-64 tahun) meningkat sedangkan jumlah usia yang tidak produktif (0-14 tahun dan 64+) menurun.

2045 Indonesia 1 abad yang merupakan menjadi momentum sebagai harapan dan penciptaan pembentukan generasi emas yang akan siap dalam 1 abad Indonesia. Dan bahkan Indonesia akan mengalami dekade istimewa yang disebut sebagai the window of opportunity. Sebuah perjalanan yang panjang Indonesia untuk mencapai semua terjangan zaman pada masa yang akan mendatang, kemudian bagaiman IPM memposisikan dirinya untuk menjawab semua tantangan zaman yang akan dihadapi dalam dekade 2020-2030.

Itulah mengapa IPM mempersiapkan dirinya untuk menghadapi seluruh terjangan gelombang perbuhan zaman ini untuk mejadikan the window of opportunity sebagai peluang dan harapan  yang harus bisa dimanfaatkan untuk menciptakan sumber daya manusia dan sumber daya alam terbaik yang dimiliki oleh Indonesia, sumbangsih IPM menjadi hal penting mengingat IPM tersebar di seluruh Indonesia melalui Pelajar Muhammadiyah di sekolahnya. Peluang ini jangan sampai menjadi  ancaman yang besar karena tidak siapnya sumber daya manusia yang dimiliki Indonesia, ini merupakan kegelisahan bersama yang dimana kualitas manusia yang rendah hingga rasio jumlah angkatan anak muda yang tidak sebanding dengan lapangan pekerjaan yang tersedia.

Dalam Milad Muhammadiyah 107 ini IPM menyumbangkan cahaya harapan untuk mencerdaskan kehidupan Bangsa. Seperti yang disampaikan Ketua Umum PP IPM Hafiz Sya’faturhaman dalam pidatonya ketika Tanwir kemarin, bahwa Tantangan besar IPM saat ini adalah Bonus Demografi, IPM mempersiapkan sumber daya yang unggul, seperti memupuk jiwa kreatif, kritis dan juga komunikatif. Bahkan PP IPM sudah membuat Rumah Kreatif Pelajar yang merupakan sebuah wadah besar, untuk mengoptimalkan karakter Pelajar Muhammadiyan. Tentu, dengan gerakan maupun isu Internasional.

Melalui agenda gagasan ini IPM memanifestasikan dirnya membantu Muhammadiyah dalam mempersiapkan kader kreatif dan unggul untuk menyinari harapan Bangsa serta mencerdaskan kehidupan Bangsa. Sebuah cita-cita luhur IPM untuk membantu orang tuanya dengan pengabdianya sebagai anak yang seluruhnya adalah pelajar-pelajar terbaik.

Selamat Milad Muhammadiyah 107 cita-cita untuk terus mencerdaskan kehidupan dan mempersiapkan generasi unggul melalui cahaya harapan.

*) Catatan

  • Penulis adalah Al Bawi, anggota Bidang Pengkajian Ilmu Pengetahuan PP IPM. Penulis dapat dihubungi via email: albawi0202@gmail.com
  • Substansi tulisan sepenuhnya merupakan tanggungjawab penulis.
Tips Pola Makan Cocok Pelajar Terapkan
Langkah Kecil Hijaukan Sekolah
Mungkin anda suka:
Advertisement

[adinserter name=”Block 2″]

Suka artikel ini? Yuk bagikan kepada temanmu!

Terpopuler :

Baca Juga:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Fill out this field
Fill out this field
Mohon masukan alamat email yang sah.