Kunjungi Suara Muhammadiyah, PP IPM Atur Strategi Kolaborasi Majalah Kuntum!

Kunjungi Suara Muhammadiyah, PP IPM Atur Strategi Kolaborasi Majalah Kuntum!

Berita
822 views
Tidak ada komentar

[adinserter block=”1″]

Kunjungi Suara Muhammadiyah, PP IPM Atur Strategi Kolaborasi Majalah Kuntum!

Berita
822 views

IPM.OR.ID., YOGYAKARTA – Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PP IPM) berkunjung ke Suara Muhammadiyah yang bertempat di Jalan Ahmad Dahlan Yogyakarta pada Rabu (18/05/2022). Kunjungan ini diadakan dalam rangka pembahasan masa depan Majalah Kuntum yang saat ini secara sementara dinaungi oleh Ketua Bidang PIP PP IPM Riandy Prawita.

Ketua Umum PP IPM Nashir Efendi beserta dua pimpinan, Direktur Lembaga Pustaka PP IPM Alfreda Fathya, dan Direktur Lembaga Media dan Komunikasi PP IPM Ulima Nabila mewakili PP IPM. Kunjungan tersebut disambut langsung oleh Direktur Suara Muhammadiyah Deni Asy’ari dan Redaktur Pelaksana Suara Muhammadiyah Isngadi Marwah Atmadja.

Nashir Efendi mengungkapkan bahwa tujuan dari kunjungan ini ialah bermaksud mempelajari strategi marketing Majalah Suara Muhammadiyah, majalah legendaris di PP Muhammadiyah yang bertahan sampai saat ini serta dinikmati masyarakat persyarikatan. Selain itu, sebagai penikmat Majalah Kuntum di akhir abad 20, Isngadi mengatakan, “Kuntum itu dulu dinikmati bukan hanya pelajar Muhammadiyah saja. Mungkin saat ini Kuntum bisa berkolaborasi dengan membuka peluang pengisian kolom redaksi bebas seperti kolom Kaca di koran Kedaulatan Rakyat,” usul Ingadi Marwah Atmadja kepada PP IPM.

Harapan yang sama juga diungkapkan oleh Riandy Prawita, “Kuntum ini perlu re-branding dan melakukan ekspansi penjualan se-Indonesia yang tentunya bisa berkolaborasi dengan Suara Muhammadiyah,” ulasnya santun.

Hal ini disambut oleh Deni Asy’ari dengan keterbukaan serta menawarkan bantuan untuk berkolaborasi dengan Grha Suara Muhammadiyah yang tidak hanya memproduksi majalah namun juga telah berekspansi dalam dunia bisnis untuk persyarikatan.

“Pasti bisa, di Muhammadiyah ini kita harus membuat narasi yang kreatif serta mempertahankan media cetak ini tentunya menjadi tantangan yang besar. Kita juga tidak boleh memasukkan unsur pribadi, semuanya harus dipikirkan untuk persyarikatan. Bagus jika PP IPM berinisiatif untuk mengambil langkah ini,” ungkap Deni Asy’ari kepada PP IPM. *(adinta)

 

Benarkah Kader IPM Tidak Religius?
IPM Sebagai Mahligai Keilmuan
Mungkin anda suka:
Advertisement

[adinserter name=”Block 2″]

Suka artikel ini? Yuk bagikan kepada temanmu!

Terpopuler :

Baca Juga:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Fill out this field
Fill out this field
Mohon masukan alamat email yang sah.