Jaringan Rumah Baca IPM Jawa Tengah Jalin Kolaborasi Literasi

Jaringan Rumah Baca IPM Jawa Tengah Jalin Kolaborasi Literasi

BeritaJawa Tengah
660 views
Tidak ada komentar
Jaringan Rumah Baca IPM Jawa Tengah Jalin Kolaborasi Literasi

[adinserter block=”1″]

Jaringan Rumah Baca IPM Jawa Tengah Jalin Kolaborasi Literasi

BeritaJawa Tengah
660 views
Jaringan Rumah Baca IPM Jawa Tengah Jalin Kolaborasi Literasi
Jaringan Rumah Baca IPM Jawa Tengah Jalin Kolaborasi Literasi

IPM.OR.ID., KLATEN – Rumah Baca milik Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) se-Jawa Tengah mengadakan forum bersama yang dilaksanakan pada Sabtu (20/05/23) di Griya Waosan, Klaten. Kegiatan ini bertujuan untuk menjalin sinergisitas literasi antar rumah baca yang dimiliki oleh masing-masing pimpinan IPM di daerahnya.

Kegiatan ini diikuti oleh pengurus beberapa rumah baca, diantaranya Rumah Baca Terassharing Surakarta, Rumah Belajar Rogoza Karanganyar, Rumah Baca Teras Semi Widya Grobogan, dan Griya Waosan Klaten selaku tuan rumah.
Acara ini diisi oleh dua pemateri, yaitu Aris Munawar selaku Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah 1 Klaten dan Khafid Sirotuddin selaku Ketua Lembaga Pengembangan UMKM Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah.

Aris Munawar mengatakan bahwa istilah Iqra’ tidak hanya membaca buku, tetapi juga membaca alam dan membaca kehidupan baik melalui panca indera maupun buku. “Dengan membaca buku kita makin pintar dan punya banyak wawasan. Hal ini membuat kita berbeda dan Allah pasti memberikan kemudahan,” ujar Aris.

Dilanjutkan diskusi bersama Khafid Sirotuddin yang mengatakan bahwa adanya rumah baca ini tidak hanya fisik aja, tetapi harus menjadi transformasi peradaban. “Pada literasi, IPK itu berarti indeks kualitas peradaban, indeks pemikiran komunitas, dan indeks pemikiran keluarga yang tidak diukur dengan angka tetapi dengan kualitas,” jelas Khafid.

Khafid juga menjelaskan bahwa semakin banyak membaca (melek literasi) orang akan semakin sulit dibohongi. Hal ini dikarenakan terlalu banyak ilmu yang sudah masuk. “Literasi bukan sekedar membaca, tetapi harus memahami terjemahan (jika bukan bahasa kita), kemudian ditingkatkan pada pemaknaan,” ujar Khafid.

Di akhir diskusi, Khafid berpesan jangan hanya mendengarkan apa yang disampaikan, jangan hanya membaca apa yang tertulis, tetapi harus dicari sesuatu dibelakang itu. “Literasi harus didukung dengan aksi. Punya visi misi tetapi tanpa aksi sama saja halusinasi. Anda berjanji tidak ditepati sama saja ngapusi,” tegas Khafid.

Acara dilanjutkan dengan diskusi antar rumah baca bersama Sekretaris Umum PW IPM Jawa Tengah, Muhammad Taufiq Hassan sekaligus membahas tentang kolaborasi yang akan dibangun untuk kedepannya.

“Bahwa Jaringan Rumah Baca ini akan kita gunakan sebagai media diaspora kader yang lebih masif lagi, dimulai dari menfasilitasi seluruh kader IPM yang kualifikasi untuk melanjutkan ke jenjang sarjana di kampus Muhammadiyah se-jawa Tengah. Kedepan kita akan mampu menata potensi-potensi kader yang bisa kita bantu baik keranah pekerjaan, pendidikan, LSM dan lain sebagainya,” kata Hasan. *(Mahda)

Dialog Pra-PKPTMU IPM Jawa Tengah, Langkah Awal Implementasi SPI Baru
Pilot Project SPI, IPM Jawa Tengah Adakan PKPTMU Pertama dalam Sejarah
Mungkin anda suka:
Advertisement

[adinserter name=”Block 2″]

Suka artikel ini? Yuk bagikan kepada temanmu!

Terpopuler :

Baca Juga:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Fill out this field
Fill out this field
Mohon masukan alamat email yang sah.